Air adalah sumber kehidupan bagi seluruh makhluk di Bumi. Tanpa air, keberadaan kehidupan seperti yang kita kenal tidak akan mungkin ada. Namun, sayangnya, kualitas air yang kita miliki saat ini sering kali terancam oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dari pencemaran industri hingga perubahan iklim global, semuanya berkontribusi pada penurunan kualitas air yang sehat dan bersih.
Baca juga: Upaya Apa yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Krisis Air Bersih?
Ketika berbicara tentang “apa saja yang mempengaruhi kualitas air,” kita harus menyadari bahwa tidak hanya faktor manusia yang berperan di sini, tetapi juga aspek-aspek alamiah. Pencemaran dan perubahan iklim adalah masalah serius yang harus segera kita hadapi.
Dalam artikel ini, kita akan memperluas wawasan tentang faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kualitas air yang kita konsumsi dan gunakan setiap hari.
Daftar Isi
ToggleApa Saja yang Mempengaruhi Kualitas Air?
Kualitas air dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari alamiah maupun akibat aktivitas manusia. Pemahaman yang mendalam tentang apa saja yang mempengaruhi kualitas air sangatlah penting untuk melindungi sumber daya air yang semakin terancam. Mari kita jelajahi lebih lanjut beberapa faktor utama yang mempengaruhi kualitas air:
1. Parameter Esensial dalam Kualitas Air
Apa sajakah yang dimaksud dengan kualitas air? Kualitas air melambangkan pengkajian yang mendasari kondisi perairan berdasarkan karakter fisik, biologis, dan kimia yang membentuknya. Penentuan kualitas air ini pun berfungsi sebagai tonggak atau patokan standar untuk memperhatikan ekosistem perairan serta menjamin keamanan dan kesehatan air bagi konsumsi manusia.
Meskipun air melimpah di permukaan bumi, nyatanya tidak semua dapat diapresiasi sebagai air yang sesuai untuk kebutuhan manusia. Kualitas air dapat diadaptasi sesuai dengan penggunaannya.
Air yang sesuai untuk dikonsumsi tentu memiliki kualitas yang berbeda dengan air yang dipergunakan untuk pengairan pertanian atau keperluan lainnya. Namun, pada umumnya terdapat beberapa parameter yang pada akhirnya menentukan kualitas air.
2. Parameter Fisika
Parameter awal yang menentukan kualitas air adalah parameter fisika. Faktor ini berkaitan dengan keadaan fisik air yang dapat dipersepsi tanpa perlu melalui pengujian.
Parameter fisika mencakup berbagai aspek, mulai dari warna, aroma, kekeruhan, dan suhu. Sebagai contoh, dalam hal indikator warna, air berkualitas dapat diidentifikasi sebagai air tak berwarna, bening (bebas kekeruhan) karena absennya kandungan zat organik atau anorganik yang signifikan.
3. Parameter Kimia
Parameter selanjutnya yang menggambarkan kualitas air adalah parameter kimia. Parameter ini mencerminkan keberadaan senyawa kimia lain dalam air.
Dalam air terdapat banyak senyawa kimia, sebagian besar berasal dari lokasi air itu sendiri, sementara sisanya bersumber dari aktivitas makhluk hidup yang berlangsung di dalamnya. Parameter kimia melibatkan pH, konsentrasi oksigen terlarut, permintaan oksigen untuk oksidasi, dan berbagai kandungan kimia lainnya.
4. Parameter Biologi
Parameter ini merepresentasikan kandungan mikroorganisme yang terdapat dalam air. Kandungan ini umumnya hadir di air permukaan, karena air tanah sudah melewati proses penyaringan. Contohnya adalah bakteri, organisme Coliform, dan beragam organisme lainnya.
Baca juga: Ini dia 6 Cara Mengetahui Nomor Pelanggan PDAM Anda!
Faktor Penyebab Perubahan Kualitas Air
Parameter-parameter di atas menjadi acuan dalam menilai kualitas air, terutama yang berhubungan dengan konsumsi manusia. Air yang akan dikonsumsi haruslah berkualitas tinggi.
Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kualitas air yang ada di permukaan bumi. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Iklim
Iklim menjadi faktor utama yang mempengaruhi kualitas air. Curah hujan, suhu, penguapan, dan tekanan udara adalah elemen-elemen iklim yang sangat berpengaruh pada kualitas air. Misalnya, curah hujan yang turun ke permukaan tanah akan membawa unsur-unsur lain, baik itu unsur kimia maupun organisme lainnya.
Kondisi geografi lingkungan dan proses hidrologis juga berperan dalam menentukan kualitas air. Sebagai contoh, suhu lingkungan yang tinggi atau rendah akan mempengaruhi tingkat penguapan air. Semakin tinggi suhu, semakin besar proses penguapannya. Hal ini berdampak pada konsentrasi zat kimia terlarut dalam air, yang akan semakin meningkat.
Sebaliknya, semakin rendah suhu, semakin rendah pula tingkat penguapannya, yang berarti konsentrasi zat kimia terlarut dalam air akan semakin rendah pula.
2. Faktor Geologi
Formasi geologi, baik yang menjadi tempat air berada maupun jalur aliran air, sangat mempengaruhi kualitas air. Kandungan apa pun yang terdapat di lokasi yang dilewati oleh air akan berkontribusi pada kualitas air tersebut. Misalnya, jika air mengalir melalui formasi geologi yang kaya senyawa besi, maka air tersebut secara otomatis akan mengandung besi.
Formasi geologi yang menjadi tempat air berada juga mempengaruhi kualitas air, karena air memiliki sifat larut yang dapat mempengaruhi kandungan kimia dalamnya. Batuan di permukaan bumi secara umum terbagi menjadi tiga jenis: batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga jenis batuan ini memiliki karakteristik yang berbeda, termasuk dalam hal kandungan kimia. Oleh karena itu, ketika air mengalir melalui ketiga jenis batuan ini, air akan mengandung konsentrasi dan kandungan kimia yang berbeda pula.
3. Faktor Vegetasi
Faktor vegetasi juga berperan dalam mempengaruhi kualitas air di permukaan bumi. Vegetasi yang mati akan mengalami dekomposisi dan melepaskan unsur hara. Unsur hara ini akan larut dalam air.
Selain itu, vegetasi yang telah mati akan mempengaruhi tingkat keasaman (pH) tanah. Tanah yang banyak mengandung vegetasi mati cenderung bersifat asam, yang akan mempengaruhi air karena sifat asamnya mampu melarutkan beberapa jenis unsur kimia dalam air.
4. Kedalaman Permukaan Air
Faktor yang berpengaruh pada kualitas air berikutnya adalah kedalaman permukaan air tanah. Kedalaman ini merujuk pada tinggi rendahnya permukaan air ketika berada di titik tertinggi, seperti saat air naik ke permukaan sumur atau tempat lain yang lebih rendah.
Kedalaman air tanah sangat mempengaruhi kualitas air karena juga berdampak pada penyebaran bakteri, seperti bakteri coliform.
5.Kegiatan Manusia
Faktor terakhir yang mempengaruhi kualitas air adalah kegiatan manusia. Semakin manusia menjaga perilaku yang tidak merusak lingkungan, semakin bersih pula kualitas air.
Baca juga: Biaya Air per Bulan: Panduan Lengkap untuk Mengelola Keuangan Air Anda
Sayangnya, belakangan ini banyak tindakan manusia yang merusak kualitas air. Pencemaran air akibat pembuangan limbah industri atau domestik ke badan air adalah salah satu contohnya.
Dengan memahami apa saja yang mempengaruhi kualitas air, kita bisa lebih bijaksana dalam mengelola dan melindungi sumber daya alam yang berharga ini. Penting bagi kita semua untuk bekerja bersama-sama dalam menjaga kualitas air agar tetap bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk kehidupan saat ini dan masa depan.