Indonesia dikenal sebagai Negara Maritim mengingat hampir seluruh wilayahnya berupa perairan. Lantas inilah yang membuat Indonesia dikatakan sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam khususnya air. Hal ini tidak terlepas dari faktor geografis Indonesia yang mana 62% luas wilayah Indonesia didominasi oleh laut dan perairan.
Berdasarkan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR tahun 2022, Indonesia memiliki potensi ketersediaan air mencapai 2,78 triliun m3/tahun. Bahkan menurut organisasi Water Environment Partnership in Asia (WEPA), Indonesia menduduki peringkat ke-5 sebagai negara dengan potensi air sebesar 6%. Bahkan, Indonesia juga memiliki kepadatan penduduk terbanyak di dunia dengan 279 juta jiwa, sehingga setiap penduduk yang menghuni negara ini pastinya berkeinginan memenuhi kebutuhan dasarnya seperti memanfaatkan air sepuasnya. Seperti yang kita ketahui, sumber daya air telah menjadi sumber daya alam paling penting yang menguasai kehidupan manusia. Tapi, apakah ketersediaan air di Indonesia mengalir dengan baik?
Ketersediaan air di Indonesia belum bisa dikategorikan mengalir dengan stabil dan merata mengingat pulau Indonesia memiliki letak geografis dan jumlah penduduk yang berbeda-beda. Katakan di suatu pulau di Indonesia, ketersediaan airnya sebesar 30%, sedangkan di pulau yang notabene hampir setengah dari penduduknya tinggal disitu tapi ketersediaan airnya hanya 5%. Ini kemudian menyebabkan masalah kelangkaan air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup di bumi khususnya manusia. Permasalahan yang terjadi ini mengharuskan kita untuk mengetahui akar dari sumber air yang semakin buruk dan menipis ini guna menentukan upaya pencegahan, penanganan dan pembaharuan.
Pasti banyak dari kalian yang bertanya-tanya dengan data Indonesia memiliki 6% ketersediaan air, tapi kenyataannya Indonesia masih saja terkena dampak masalah kelangkaan air, bukan? Nah, untuk itu mari simak artikel ini untuk mengetahui penyebabnya. Siapa tahu salah satu penyebab terbesarnya karena manusia, jadi bisa mulai sadar akan pentingnya air jika sudah dikategorikan langka.
Daftar Isi
TogglePenyebab Masalah Kelangkaan Air
Tidak akan ada asap jika tidak ada api, begitupun dengan kelangkaan yang terjadi. Suatu pulau, negara atau daerah tidak akan mengalami bencana kelangkaan apabila tidak ada penyebab (api) yang memicu. Banyak penyebab yang menjadi pemicu baik karena faktor alam ataupun aktivitas manusia, seperti:
- Peningkatan populasi
Ketika penduduk dalam suatu daerah atau lokasi sudah terlalu banyak (over populasi) tapi daya dukung akan airnya tidak mendukung, inilah yang memicu isu langkanya air. Karena ketika populasi meningkat, maka secara otomatis kebutuhan akan air juga ikut serta mengalami peningkatan. Dengan kata lain, terjadi tekanan terhadap sumber daya air ini karena ketika kuantitas air tidak memenuhi jumlah populasi manusia, maka diperlukan air yang semakin tinggi sehingga pasokan air semakin lama menjadi semakin menipis.
- Musim kemarau
Faktor ini selalu menjadi pemicu hadirnya kelangkaan air yang dialami oleh beberapa daerah yang memang memiliki curah hujan rendah di Indonesia. Daerah-daerah inilah yang berpotensi lebih besar mengalami kekeringan khususnya ketika musim kemarau tiba dan bahkan bisa berlangsung dalam waktu yang lama. Alhasil, terjadi kekeringan yang membuat masyarakat di daerah tertentu ini mengalami krisis air. Jangankan menemukan air bersih, air dengan kategori tidak layak saja sangat sulit untuk mereka temukan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
- Polusi Air
Sebagai negara yang wilayahnya dikuasai oleh perairan pun tidak menutup kemungkinan untuk berjumpa dengan kelangkaan air. Banyak masyarakat bukan tidak paham, tetapi mereka tidak peduli akan akibat dari pembuangan limbah ke sungai sehingga terjadilah polusi. Inilah akar yang menyebabkan terjadinya kelangkaan air karena sumber daya yang semula melimpah tidak bisa dimanfaatkan dengan baik karena telah dicemarkan oleh aktivitas manusia. Aktivitas ini seperti industri pabrik yang membuang limbah logam hingga minyak ke sungai, peternakan yang membuang kotoran hewan ke sungai, hingga masyarakat yang tangannya jail karena membuang sampah ke sungai. Jika hal ini terus menerus dibiarkan, maka semakin lama air yang tadinya kuantitasnya langka berubah menjadi tidak lagi tersedia.
- Penebangan pohon secara liar
Banyaknya manusia yang menebang pohon sembarangan tanpa melakukan penghijauan kembali faktanya juga menjadi dampak dari hadirnya kelangkaan air. Padahal kita semua tahu bahwa salah satu bagian tanaman yang memiliki peran krusial dalam mempertahankan ketersediaan air di lingkungan adalah akar pohon. Dengan kata lain, ketika manusia memangkas pohon sama saja mendorong minimnya ketersediaan air.
- Aktivitas pertanian
Tidak dapat dipungkiri bahwa aktivitas pertanian menjadi faktor penyumbang terbesar hadirnya kelangkaan air. Ini karena hampir 60% sumber daya air yang terbuang adalah aktivitas pertanian yang tidak efisien ataupun adanya sistem irigasi yang bocor. Ditambah lagi, pemakaian pestisida yang menyebabkan permukaan air tercemar dan tidak layak untuk digunakan. Dengan kondisi ini, artinya juga berdampak pada kehidupan manusia yang semakin sulit mendapatkan air.
Upaya Mengatasi Kelangkaan Air
Setelah mengetahui faktor pemicu terjadinya kelangkaan air, maka kita sebagai masyarakat sekaligus pengguna sumber daya ini harus mampu mengatasi hal tersebut. Sejatinya air memang menjadi salah satu kebutuhan paling penting untuk manusia, jadi jangan sampai ketersediaannya semakin menipis dan berdampak buruk untuk kehidupan manusia. Tapi, sudah tahukah Anda upaya apa saja yang bisa dilakukan? Ini jawabannya.
Ini sudah menjadi langkah paling awal dan populer yang pastinya Anda sudah tidak asing lagi dengan upaya ini. Langkah ini terkesan sederhana, tapi menjadi hal paling sulit untuk dilakukan secara kontinu. Arti dari menggunakan air secara bijak ini pastinya tidak jauh-jauh dari penggunaan air tidak boleh boros, jika air tidak digunakan Anda bisa matikan air, hingga mengecek pipa untuk memastikan tidak ada kebocoran yang terjadi.
- Tidak membuang sampah sembarangan
Mulai sekarang, Anda bisa mulai mengurangi perilaku membuang sampah sembarangan ke segala penjuru aliran air. Dengan kebiasaan Anda tidak membuang limbah rumah tangga dan limbah pabrik akan sangat membantu mengatasi masalah yang terjadi. Untuk itu, Anda bisa membuat tempat khusus untuk menampung limbah-limbah yang ada sehingga tidak menyebabkan perluasan akan pencemaran.
- Membuat tempat penampungan air hujan
Upaya ini bisa dijadikan sebagai sumber alternatif bagi manusia sehingga dirasa membuat tempat penampungan bisa menjadi salah satu solusi menambah kuantitas ketersediaan air. Dari hasil tampungan air hujan ini, masyarakat dapat menggunakan untuk keperluan mencuci atau menyiram tanaman di halaman. Dengan begitu, akan sangat membantu mengurangi kondisi langkanya air yang terjadi.
Air merupakan sumber utama yang menghidupi kehidupan masyarakat Indonesia di berbagai kehidupan. Meski Indonesia memiliki potensi sumber daya air yang melimpah, tapi Indonesia juga memiliki sejumlah tantangan dalam memenuhi aliran air secara berkelanjutan dan kontinu. Tantangan ini meliputi musim kemarau yang berkepanjangan, tercemarnya air, meningkatnya populasi, hingga rusaknya lingkungan akibat pertanian.
Maka, tidak ada salahnya jika mengadopsi solusi terintegrasi yang bisa diterapkan bukan hanya dari pihak pemerintah, tetapi juga perlu dukungan dan kesadaran masyarakat. Terlepas dari berbagai solusi yang telah diberikan, patut juga diingat kembali bahwa peran tumbuh-tumbuhan juga menjadi kunci keberhasilan untuk bisa keluar dari masalah kelangkaan air ini. Hal ini karena kemampuan tanaman dalam menyerap dan melepaskan kembali air ke lingkungan melalui proses transpirasi. Dengan begitu, tidak jarang kita mendengar penobatan tanaman sebagai “aktor” utama dalam menuntaskan masalah langkanya air.
Reference: