UNESCO memperkirakan masih terdapat 2 miliar penduduk di dunia yang belum mendapatkan kelayakan akan akses air. Sejumlah wilayah pun diperkirakan juga mengalami keparahan dalam kelangkaan air seperti di sebagian wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara. Bahkan banyak ahli memprediksi separuh populasi dunia akan menghadapi kekurangan hingga krisis air di tahun 2025 jika kita sebagai penduduk Indonesia gagal dalam membatasi konsumsi air dan melestarikan konservasi air untuk masa depan.
Seperti yang terjadi di Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi yang kian meningkat dari tahun ke tahun tidak sedikit penduduk yang kini bersaing untuk mendapatkan air bersih di lingkungan tempat mereka tinggal. Apalagi ketika penduduk Indonesia tidak mengimbangi dengan menjaga dan melestarikan keberadaan air dengan pola hidup yang baik, maka akan membuat keterbatasan terhadap penyediaan air.
Padahal kecenderungan konsumsi air seharusnya menjadi naik secara eksponensial seiring dengan pertambahan penduduk. Meskipun bumi terdiri dari 97.5% air, tetapi hanya 1% air yang mengandung air tawar dengan bersumber dari curah hujan yang tertampung pada danau, sungai, maupun cekungan air tanah.
Defisit air dan kekeringan bukan hanya menjadi isu di Indonesia, tetapi sudah menjadi isu secara global. Satu dari empat orang di dunia kekurangan air dan satu dari tiga orang tidak mendapatkan sarana sanitasi yang memadai.
Diperkirakan menjelang tahun 2025, sekitar 2.7 miliar orang atau setara dengan sepertiga populasi dunia akan menghadapi kekurangan air dengan tingkat yang parah. Tandanya, sebagai sumber terpenting dalam kehidupan manusia, sumber daya air tetap harus dijaga dan dilestarikan demi kelangsungan manusia dan keturunanya.
Lantas, apakah masyarakat Indonesia sudah melakukan upaya dan tindakan demi menjaga kelestarian air? Berikut langkah yang dapat ditiru sebagai upaya pelestarian sumber air
Daftar Isi
ToggleUpaya Pelestarian Air
1. Dimulai dari konservasi air dirumah
Semuanya bermula dari diri sendiri dan lingkungan terdekat. Banyak cara dan upaya yang bisa dilakukan untuk melestarikan ketersediaan air dengan tidak menggunakan air secara berlebihan dan dihidupkan secara cuma-cuma.
Kurangi kebiasaan buruk seperti mandi terlalu lama, lupa menutup kran air setelah menggunakan, memperbaiki kebocoran yang terjadi di pipa dan mematikan air ketika sudah tidak menggunakan. Cara ini memang terkesan simple dan sering disepelekan, namun ketika diaplikasikan dalam kehidupan kita secara rutin akan memberikan dampak yang signifikan
2. Lakukan penghijauan hutan
Selain berdampak pada pelestarian air, melakukan reboisasi atau menanam pohon kembali sama dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas air. Pohon bertindak sebagai regulasi siklus air mampu menyimpan 500 m3 air tanah per tahun dan memiliki kemampuan mentransfer air sebanyak 4000 liter/hari. Jadi, dengan melakukan penghijauan hutan ini mampu memberikan mata air alami sehingga kebersihan air lebih terjamin.
3. Melakukan inovasi dalam sistem air
Inovasi disini dapat dilakukan dengan memanfaatkan air hujan sebagai cadangan air rumah tangga serta untuk mengisi kembali air tanah untuk mengurangi degradasi air tanah. Inovasi yang ditawarkan bisa dalam bentuk sistem inovasi yang terintegrasi dan mampu mereduksi banjir hingga 70-80% sekaligus mengurangi kandungan bahan kimia yang berbahaya pada limbah rumah tangga.
4. Melakukan kampanye pendidikan dan aksi masyarakat
Tindakan ini menjadi salah satu upaya untuk konservasi air dengan menjalankan kampanye pendidikan bagi masyarakat, menginisiasi program efisiensi air, aksi nyata dalam pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan bekerja sama dengan dalam merancang kebijakan pengelolaan air guna mendukung perubahan dalam skala yang lebih luas.
Kesimpulan
Air menjadi sumber terpenting dalam kehidupan manusia dan sekaligus menjadi sumber daya yang paling terancam keberadaannya. Meskipun krisis iklim kerap dibicarakan di beberapa tahun terakhir, kelangkaan air jarang disebutkan.
Hanya saja, sebagai masyarakat Indonesia perlu rasanya kita untuk meningkatkan kesadaran dalam menghadapi tantangan ini untuk memastikan sumber daya tersedia bagi generasi-generasi mendatang. Dengan memulai dari langkah yang kecil yaitu dari rumah dan beralih ke praktik penggunaan yang berkelanjutan, merancang sistem pengelolaan air yang terdesentralisasi dan menerapkan langkah konservasi air secara luas, kita dapat beradaptasi terhadap tantangan kelangkaan air dan memitigasi dampak buruknya.
Mari berkontribusi secara langsung yang dimulai dari langkah kecil sebagai bentuk tanggung jawab bersama untuk meminimalisasi potensi kelangkaan air. Bijak menggunakan air, wujudkan cinta pada bumi dan bebas dari krisis air.
Reference :