Dalam beraktifitas tiap harinya, kita nyatanya senantiasa memakai air bersih mulai dari mandi, mencuci, memasak, serta lain sebagainya. Akan tetapi apakah Kamu tahu gimana air bersih tersebut mengalir mulai dari sumbernya sampai hingga ke rumah Kamu?
Baca juga: 5 Tanaman ini Mampu Menjernihkan Sumber Air Baku !!!
Air baku yang didistribusikan oleh PDAM( Perusahaan Daerah Air Minum) berasal dari sumber air yang terletak di mata air, sungai, danau ataupun gunung serta air tersebut tidak dapat semerta- merta langsung digunakan buat kebutuhan air bersih di dalam bangunan. Air baku yang berasal dari sumbernya tersebut terlebih dulu wajib memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas serta kontinuitas. Perihal ini dilakukan guna melindungi kualitas dari air baku tersebut, umumnya air bakal mengalami proses pengolahan.
Pengolahan air baku secara umum bisa dicoba dengan 3 metode yaitu fisika, kimia serta biologi. Pengolahan secara fisika umumnya dicoba dengan menggunakan sifat mekanis dari air tanpa tambahan zat kimia. Pengolahan secara kimiawi pasti saja dengan akumulasi zat kimia yang umumnya digunakan guna menyisihkan logam- logam berat yang terkandung dalam air. Sebaliknya pengolahan secara biologi umumnya menggunakan mikroorganisme tertentu yang bakal membantu menjernihkan air.
Pada biasanya PDAM di Indonesia memakai Instalasi Pengolahan Air( IPA) secara fisika serta kimiawi. Pada dasarnya, pengolahan air tersebut dipecah jadi 3 bagian ialah:
Daftar Isi
Toggle1. Intake Building
Sesuai dengan namanya, intake building ini berperan sebagai tempat dimana air yang berasal dari sumbernya awal kali ditampung. Bangunan ini dilengkapi dengan screen bar yang mempunyai fungsi buat menyaring benda- benda asing yang ada dalam air. Sehabis melalui intake building, berikutnya air bakal dialirkan masuk ke dalam bak besar sebelum nantinya dipompakan mengarah ke water treatment plant.
2. Water Treatment Plant
Water Treatment Plant ataupun yang disingkat WTP ialah instalasi utama pengolahan air bersih. Ada beberapa bagian dalam pengolahan pada WTP yang membuat air jadi layak digunakan. Berikut ini sebagian bagian pada pengolahan air tersebut:
Baca juga: Ini Dia Negara Dengan Pengelolaan Air Bersih Terbaik!
Koagulasi
Bagian awal kita kenal dengan bak koagulasi. Pada bak ini air bakal di destabilisasi dari partikel koloid/ kotoran. Proses destabilisasi bisa dicoba secara kimiawi dengan penambahan zat tawas( aluminium sulfat) ataupun dengan metode fisika yakni dengan rapid mixing( pengadukan cepat), hidrolis( terjunan ataupun hydrolic jump) serta secara mekanis( batang pengaduk) supaya tawas bercampur menyeluruh dengan air.
Flokulasi
Proses berikutnya merupakan flokulasi buat membentuk serta memperbesar flok( kumpulan kotoran). Prosesnya air bakal diaduk lama- lama supaya tawas yang tercampur di air bisa mengikat partikel kotoran serta membentuk flok yang lebih besar supaya lebih gampang mengendap.
Sedimentasi
Sehabis flok tercipta( umumnya berbentuk lumpur), air hendak masuk ke bak sedimentasi dimana berat tipe flok yang lebih berat bakal otomatis mengendap di bawah bak serta air bersih bisa terpisah dari lumpur.
Filtrasi
Sehabis air terpisah dari lumpur, air bakal disaring lagi supaya betul- betul bersih dengan dimasukkan ke bak filtrasi. Bak filtrasi bisa memakai teknologi membran, tetapi bisa pula disubtitusi dengan media yang lain semacam pasir serta kerikil silica. Proses ini dilakukan dengan dorongan gaya gravitasi.
Desinfeksi
Sehabis proses pengolahan berakhir, umumnya juga dilakukan proses tambahan( desinfeksi) berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemanasan, dll guna menghindari terdapatnya potensi bakteri serta kuman yang terdapat di dalam air.
Baca juga: Ini 5 Manfaat Minum Air Hangat
3. Reservoir
Sehabis air selesai diolah, air bakal dimasukkan ke tempat penampungan sedangkan di dalam reservoir sebelum didistribusikan ke rumah serta bangunan. Buat mengalirkan air, umumnya digunakan pipa HDPE serta pipa PVC.
Untuk lebih menghemat bayaran pembangunan serta operasional, bayaran Instalasi Pengolahan Air( IPA) dibentuk di wilayah yang lumayan besar( bukit ataupun gunung) sehingga bisa menghemat pemakaian pompa air sebab bisa dialirkan dengan gaya gravitasi. Guna menjangkau daerah yang lebih luas, umumnya air akan ditampung lagi di reservoir di masing- masing wilayah sebelum dipompakan ke rumah serta bangunan.